Seventh-Day Adventist Church

Riverside Indonesian Seventh-Day Adventist Church 5430 Ridgeview Avenue, Mira Loma CA 91752

Menu

Musik di Dalam Gereja

 

<!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} -->

Musik di Dalam Gereja

Oleh Pdt. Doug Batchelor

 

 

Pertanyaan: Apakah yang Alkitab katakan tentang jenis musik yang dimainkan dan alat musik yang digunakan didalam gereja?

 

Jawaban: Ini adalah pertanyaan yang baik dan penting, karena ini berkenaan dengan perkara yang sensitive-  dimana kita harus menaruh batas  dalam musik  gerejawi.  Pertama, saya pernah beribadah dengan jemaat yang konservatif, yang tidak mengunakan alat musik di dalam gereja.  Mereka memiliki suara yang merdu karena mereka dapat ber-nyanyi dengan nada yang selaras tanpa alat musik.  Itu tidak menjadi masalah, dan saya percaya  hal ini tidak memjadi masalah bagi Tuhan..  Tetapi saya tidak setuju jika hal  ini menjadi salah jika orang Kristen memakai alat musik di dalam gereja.  Raja Daud memainkan alat musik kecapi dalam memuji Tuhan.  Kita pun akan memainkan  alat musik di dalam surga.  Mereka memainkan alat musik di dalam gereja atas perintah Tuhan (2 Samuel 6:5).

 

Menurut saya, kita harus memikirkan dua hal dalam mencari sebuah keseimbangan : Musik dan syair.  Keduanya harus menjadi alat yang  diberkati Tuhan.  Ada  Bahkan, kadang kita tidak mengerti apa yang mereka katakan.  Dan ada juga beberapa kelompok yang ekstrem : musik yang khikmat tetapi dengan syair yang di ulang-ulang atau perkataan yang tidak alkitabiah.  Itu pun tidak lebih baik. beberapa kelompok kristen yang menyanyi dengan merdu dengan syair yang menyegarkan – tetapi musiknya seperti mobil yang sedang tabrakan.

 

Musik seharusnya merupakan sebuah alat yang meninggikan appresiasi dan pengertian  kita kepada Tuhan.  Itulah musik Tuhan perkenankan, teristimewa  di dalam rumah kebaktianNya.  Musik seharusnya membawa kita kepada penyembahan dan merasakan keagungan dan kasih. Musik seharusnya tidak memberi kesempatan kepada naluri alamiah kita dengan ritme yang berat dan menyentak yang menimbulkan “dance fever.”  Kita semua memiliki nafsu daging dimana musik dapat membawa sifat ini ke dalam diri kita. Ilmu pengetahuan membenarkan hal ini.

 

Saya pernah menonton pertumnjukan musik rock, dan anda dapat melihat dengan mudah bagaimana pengaruh msuik kepada penontonnya.  Jadi kita harus bertanya, apakah musik ini menaikan diri atau jiwa kita ke surga, atau musik ini membawa jiwa kita kepada sisi alamiah manusia kita yang rendah..  Yesus berkata, “Engkau akan mengenal mereka dari buahnya.”